Minggu, 04 Agustus 2013

Memahami 9 Multiple Intelligence Pada Manusia

Setiap orang memilki kemampuan yang berbeda-beda dan kelebihan sendiri. Maka jangan suka membandingkan anak-anak anda dengan saudaranya apalagi dengan teman atau orang lain. Karena kercerdasan anak anda belum tentu di miliki saudaranya atau temannya dan begitupun sebaliknya. Nah, dibawah ini beberapa kecerdasan pada manusia umumnya.
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan dalam mengolah kata-kata secara efektif baik bicara ataupun menulis. Mereka yang memiliki kecerdasan ini akan mudah memahami bacaan dan suka menulis, mampu mengapresiasikan apa yang dia baca, mampu berkomunikasi dua arah. Profesi yang cocok bagi mereka seperti jurnalis, penyair, pengacara
Ciri-ciri :  Dapat berargumentasi, meyakinkan orang lain, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata, membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan jelas
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan dalam hal angka dan logika. Mereka yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan berpikir yang sistematis deduktif dan induktif, mereka juga lebih cepat tanggap dengan masalah, dia bekerja secara berurutan atau sistematis.  Profesi yang cocok bagi mereka seperti ilmuwan, akuntan, programmer.
Ciri-ciri : Mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi, berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis, pandangan hidupnya bersifat rasional.
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual. Profesi yang cocok bagi mereka seperti arsitek, fotografer, designer, pilot, insinyur.
Ciri-ciri : Kepekaan tajam untuk detail visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk dan ruang, mudah memperkirakan jarak dan ruang, membuat sketsa ide dengan jelas.
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresiakan gagasan dan perasaan.  Orang yang yang memiliki kecerdasan ini biasanya cepat menghafal atau meniru gerak tari yang dilihatnya, dan tubuhnya lues dalam melakukan gerakan. Profesi yang cocok bagi mereka seperti atlet, pengrajin, montir, menjahit, merakit model.
Ciri-ciri :  Menikmati kegiatan fisik (olahraga), cekatan dan tidak bias tinggal diam, berminat dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan gerak dinamis.
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk musik dan suara. Orang yang memiliki kecerdasan ini biasanya mudah menghafal lirik lagu, dan menciptakan nada-nada yang indah. Profesi yang cocok bagi mereka seperti konduktor, pencipta lagu, penyanyi dsb.
Ciri-ciri : Peka nada dan menyanyi lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama, mendengar music dengan tingkat ketajaman lebih.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamen orang lain. Mereka cenderung memiliki kelebiah dalam gabungan antara perkembangan dan pertumbuhan tingkat kematangan dua sisi (pribadi dan kemampuan). Profesi yang cocok bagi mereka seperti networker, negotiator, guru.
Ciri-ciri : Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian, terbuka, menjalin kontak mata dengan baik, menunjukan empati pada orang lain, mendorong orang lain menyampaikan kisahnya.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertidak secara adaptif berdasar pengenalan diri. Mereka juga memiliki kemampuan memahami diri sendiri. Profesi yang tepat bagi mereka adalah konselor dan teolog.
Ciri-ciri : Membedakan berbagai macam emosi, mudah mengakses perasaan sendiri, menggunakan pemahamannya untuk memperkaya dan membimbing hidupnya, mawas diri dan suka meditasi, lebih suka kerja sendiri.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan memahami dan menikmati alam dan menggunakanya secara produktif dan mengembangkam pengetahuan akan alam. Mereka juga memiliki kecerdasan melebihi orang lain dalam melatih diri secara otodidak. Profesi yang tepat bagi yang memiliki kecerdasan ini di antaranya petani, nelayan, pendaki, dan pemburu
Ciri-ciri : Mencintai lingkungan, mampu mengenali sifat dan tingkah laku binatang, senang kegiatan di luar (alam).
9. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia Kemampuan menyeimbangkan moral, iman dan subjektifitas. Mereka cocok untuk profesi filsuf, teolog
Ciri-ciri : Mempertanyakan hakekat segala sesuatu, mempertanyakan keberadaan peran diri sendiri di alam/ dunia.
Demikian pengertian kategorisasi 9 kecerdasan yang dimiliki manusia menurut Gardner. Semoga bermanfaat.

Read More >>

PEMBAGIAN TIPE KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER

Kecerdasan angka (number smart)
Kecerdasan angka adalah keahlian menggunakan angka dengan baik dan penalaran yang benar. Gardner terkadang menyebutkan kecerdasan angka dengan kecerdasan matematis-logis. Kecerdasan ini dimiliki oleh ahli matematika, akuntan pajak, ahli statistik, programer komputer, dan ahli logika.

Kecerdasan gambar

Kecerdasan gambar adalah keahlian memersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan mentranformasikan persepsinya. Kecerdasan gambar terkadang disebut dengan kecerdasan spasial. Kecerdasan gambar terkadang disebut dengan kecerdasan spasial. Kecerdasan ini dimiliki oleh pemburu, pemandu, pramuka, dekorator interior, arsitek, seniman, dan penemu.

Kecerdasan tubuh (body smart)

Kecerdasan tubuh adalah keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan serta keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini terkadang ini dimiliki oleh para aktor, pemain pantomim, atlet, penari, pengrajin, pematung, ahli mekanik, dan dokter bedah.

Kecerdasan musik (music smart)

Kecerdasan musik adalah keahlian menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara memersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini dimiliki oleh para penikmat musik, kritikus musik, komposer, dan penyanyi.


Kecerdasan bergaul (people smart)

Kecerdasan bergaul adalah keahlian memersepsikan dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. Biasanya, pemilik kecerdasan ini adalah para psikolog. Terkadang, kecerdasan ini dinamai dengan kecerdasan interpersonal.

Kecerdasan diri (self smart)

Kecerdasan diri adalah keahlian memahami diri sendiri dan bertindak sesuai pemahaman tersebut. Para sufi adalah pemilik kecerdasan ini. Kecerdasan diri terkadang disebut dengan kecerdasan intrapersonal.

Kecerdasan alam (nature smart)

Kecerdasan alah adalah keahlian mengenali dan mengategorikan spesies, baik flora maupun fauna, di lingkungan sekitar. Kecerdasan ini dimiliki oleh para pecinta alam, pecinta binatang, pecinta tanaman, penakluk binatang buas, penjaga kebun binatang, dan para ahli lingkungan hidup. Kecerdasan ini terkadang dinamai dengan kecerdasan maturalis.

Kecerdasan kata (word smart)

Kecerdasan kata adalah keahlian menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan atau secara tulisan. Pemilik kecerdasan ini adalah juru dongeng, orator, politisi, sastrawan, penulis drama, editor, wartawan. Kecerdasan ini terkadang dinamai dengan kecerdasan linguistik. Kembali kepada bakat atau kecerdasan. Ia memengaruhi tinggi dan rendahnya prestasi belajar. Pemaksaan anak untuk studi pada bidang yang tidak cocok dengan bakatnya bisa menjadi masalah dalam prestasi belajarnya. Konon, seorang bapak berkeinginan sekali anaknya menjadi dokter gigi. Ia memaksa anaknya agar mengambil studi pada fakultas kedukteran gigi. Sementara itu, bakat anakny adalah dalam bidang mekanik. Akibatnya, anak tersebut tidak menjadi dokter gigi dan tidak pula menjadi mekanik.



Sumber: Buku Psikologi Pendidikan Dr.H.Mahmud, M.Si., pengantar: Prof. Pupuh Fatturahman.
Read More >>

Kamis, 01 Agustus 2013

GIGI JUGA PAKE WI-FI

Bukan cuma perangkat komputer dan telepon genggam saja yang disemati teknologi wi-fi alias wireless fidelity. Teknologi komunikasi nirkabel itu kini disematkan pula ke gigi manusia, untuk membantu mengontrol perilaku makan berlebih.

Gigi berteknologi wi-fi ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari National Taiwan University. Bentuknya berupa sensor mini yang dilekatkan ke gigi manusia untuk mendeteksi makanan ataupun asupan lain yang masuk ke tubuh melalui mulut manusia.

Sensor ini mampu mendeteksi berapa banyak makanan yang dikonsumsi seseorang, bahkan bisa juga mendeteksi kebiasaan merokok dan minum-minuman keras. Teknologi sensor yang dipakai didasarkan pada gerakan mengunyah, yang diyakini bervariasi tergantung jenis makanannya.

"Karena mulut adalah pintu masuk bagi kesehatan manusia, sistem sensor oral sangat potensial dipakau untuk memonitor kesehatan seperti melacan riwayat diet," tulis para ilmuwan dalam laporannya seperti dikutip dari NY Dailynews, Kamis (1/8/2013).

Dalam eksperimen yang dilakukan baru-baru ini, para ilmuwan menghubungkan sensor di gigi tersebut dengan komputer melalui teknologi wi-fi. Dalam kenyataannya kelak, teknologi ini bisa juga menyambungkan gigi dengan perangkat lain seperti smartphone alias ponsel pintar.

Para pengamat meyakini, teknologi ini sangat mungkin untuk diwujudkan menjadi perangkat sehari-hari. Namun yang masih perlu dipikirkan adalah faktor keamanan, mengingat sensor tersebut berukuran sangat mini dan ditempelkan di gigi sehingga sangat mungkin untuk tertelan.

Perilaku makan berlebihan memang perlu dikontrol mengingat angka obesitas atau kelebihan berat badan telah menjadi permasalahan global. Selain dipicu leh kelebihan makan, obesitas juga dipicu oleh kurangnya aktivitas fisik khususnya pada manusia moderen yang sehari-harinya lebih banyak duduk.
Read More >>

TIDAK SEOENUHNYA JURUSAN IPA LEBIH BAIK

1. Dari segi Materi Pelajaran. pada dasarnya nilai yang terkandung setiap mata pelajaran antara IPA dan IPS sama/sebanding,yang membedakan cuma nama. IPA punya Fisika,Biologi,Kimia dan IPS punya Ekonomi(+Akuntansi),Geografi,Sosiologi. Dalam spesialisasianya, pelajaran menghitung(penuh rumus) IPS punya Ekonomi(+Akuntansi),Geografi,namun IPA cuma ada Fisika dan Kimia. Menghapal, IPS punya Ekonomi dan Sosiologi, begitupun IPA hanya ada Biologi dan Kimia adanya. Dari hal itu,terlihat jelas materi kedua jurusan sebanding dan sama berat.

2. Mengacu pada materi ujian. Saat Ujian Nasional SMA dan setingkatnya, prosentase kelulusan anak IPA lebih besar, itu benar. Eits, anak IPA jangan sombong dulu. Itu karena apa. Perbedaan soal ujian antara IPA dan IPS sangat mendasar, IPA punya soal yang konstan/stabil/tetap, soal ujiannya hampir sama bahkan sama persis dengan soal ujian sebelumnya,contohnya cuma diganti nama pelaku soal cerita. Itu memberikan peluang besar ingat dan hafal betul soal soal ujian. Beda dengan soal ujian IPS, soal ujian IPS bersifat labil, lebih banyak pembaruan materi soal, ini mengingat pelajaran IPS yang selalu mengikuti perkembangan dunia. Dengan itu, anak IPS harus berfikir dinamis mengikuti materi pelajaran. Itu perbedaan yang membuktikan kejeniusan pola pikir IPS yang lebih unggul.Apakah saudara masih berfikir IPA lebih unggul ?

3. Setelah lulus jadi apa ? Ditarik garis besar, anak IPA hanya punya kesempatan di beberapa bidang yang menjurus ke farmasi,kedokteran,komputer,itupun harus dilalui dengan kuliah untuk mempermudah. Anak IPS jangan tanya, peluangnya sangat banyak. Akuntan,perkantoran,kebidanan, STAN, hampir semua bisa dijamah tanpa kuliah, walaupun tak dapat pekerjaan atau kuliah,masih bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri,toh sudah dibekali ilmu ekonomi. Semua itu menandakan peluang IPS lebih banyak dan memberi alasan mengapa kelas di IPS lebih banyak.
Atas beberapa alasan tersebut di atas, masihkah anda berfikir IPA yang terbaik, saya sarankan berfikirlah 100 x lagi. Berfikirlah yang lebih modern lagi. Ingat, IPA tak ada tanpa IPS,IPS juga tak ada tanpa IPA.
Read More >>
 
© WELCOME
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top