Bukan cuma perangkat komputer dan telepon genggam saja yang disemati
teknologi wi-fi alias wireless fidelity. Teknologi komunikasi nirkabel
itu kini disematkan pula ke gigi manusia, untuk membantu mengontrol
perilaku makan berlebih.
Gigi berteknologi wi-fi ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari National
Taiwan University. Bentuknya berupa sensor mini yang dilekatkan ke gigi
manusia untuk mendeteksi makanan ataupun asupan lain yang masuk ke
tubuh melalui mulut manusia.
Sensor ini mampu mendeteksi berapa banyak makanan yang dikonsumsi
seseorang, bahkan bisa juga mendeteksi kebiasaan merokok dan
minum-minuman keras. Teknologi sensor yang dipakai didasarkan pada
gerakan mengunyah, yang diyakini bervariasi tergantung jenis makanannya.
"Karena mulut adalah pintu masuk bagi kesehatan manusia, sistem sensor
oral sangat potensial dipakau untuk memonitor kesehatan seperti melacan
riwayat diet," tulis para ilmuwan dalam laporannya seperti dikutip dari
NY Dailynews, Kamis (1/8/2013).
Dalam eksperimen yang dilakukan baru-baru ini, para ilmuwan
menghubungkan sensor di gigi tersebut dengan komputer melalui teknologi
wi-fi. Dalam kenyataannya kelak, teknologi ini bisa juga menyambungkan
gigi dengan perangkat lain seperti smartphone alias ponsel pintar.
Para pengamat meyakini, teknologi ini sangat mungkin untuk diwujudkan
menjadi perangkat sehari-hari. Namun yang masih perlu dipikirkan adalah
faktor keamanan, mengingat sensor tersebut berukuran sangat mini dan
ditempelkan di gigi sehingga sangat mungkin untuk tertelan.
Perilaku makan berlebihan memang perlu dikontrol mengingat angka
obesitas atau kelebihan berat badan telah menjadi permasalahan global.
Selain dipicu leh kelebihan makan, obesitas juga dipicu oleh kurangnya
aktivitas fisik khususnya pada manusia moderen yang sehari-harinya lebih
banyak duduk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar